Sudah 2bulan ibunda ku pergi tuk selamanya. Dibilang sediih untuk sekarang dan entah sampai kapan gue akan selalu nangis setiap ingat. Sebelumnya kenapa dan ada apa dengan ibunda ku sampai akhir hayatnya. Yang pasti jelas beliau pergi karena memang sudah takdir tapi sebelumnya kamu buka dan baca postingan gue sebelumnya title
Karena wanita ingin di mengerti
Yuup penyakit kanker payudara yang akhirnya mengalahkan ibu. Dimulai dari sekitar tahun 2002 (semoga gue benar ya.. karena agak lupa tepatnya tahun berapa) waktu itu ada benjolan di daerah ketiaknya, akhirnya periksa ke dokter, dokter bilang itu hanya hormon diberi obat benjolannya hilang. Dan bulan Februari 2006 lalu kembali ibu menemukan benjolan kali ini tepat dipayudara kirinya, langsung kita ke dokter. Dokter menyuruh untuk mammografi ternyata benar itu tumor dan harus segera di operasi. Satu yang gue ingat ibu tabah dan terima banget sama vonis dokter. Dan dia semangat dan berani untuk melakukan operasi.
2minggu setelah pemeriksaan mammografi ibu di operasi jatuh di bulan Maret, operasi di mulai dari jam8 malam dan baru selesai sekitar tengah malam dan disaat pertengahan itu bapak sempat dipanggil dokter untuk persetujuan bahwa seluruh payudara ibu sebelah kiri harus diangkat semua. Dan kalo memang itu yang terbaik kita setuju, satu pesan yang harus disampaikan setelah ibu sadar dari operasi adalah harus dengan sabar kasih tau “hartanya” telah diambil. Kebetulan itu tugas gue yang menunggu ibu keesokan harinya.
Sempat bingung gimana kasih taunya..Di luar dugaan ibu sepertinya tau dan sekali lagi dia sangat kuat dan tabah, Kondisinya pun setelah operasi malam, siang harinya ibu sudah bisa jalan untuk ke toilet. karena ibu sangat tidak bisa buang air melalui pitspot.
Ibu di rumah sakit selama 7hari, dan tamu yang menengok entah berapa banyak jumlahnya sampai ruangan ibu di RS penuuh dengan buah tangan. Setelah pulang total ibu harus istirahat dan gak boleh kerja berat, angkat-angkat benda berat, menggendong dan ada ucapannya yang gue ingat "wah..nanti kalo ibu punya cucu gak bisa ngegendong doonk!!" yaa,, gak akan pernah bu.
dan masih ingat benjolan di ketiak thn 2002 itu ternyata itu juga membesar dan kemarin juga diambil pas operasi. Dampaknya ketiak ibu dijahit dan tangan kirinya sulit untuk diangkat penuh layaknya orang normal karena hal itu satu bulan setelah operasi sekitar bulan Mei ibu menjalankan fisioterapi untuk memulihkan tangannya.
Jadwal fisioterapi itu setiap hari sampai sekitar 10kali pertemuan dan gue setiap hari yang harus bolak-balik mengantar. Setelah fisioterapi selesai, hal terpenting untuk pengobatan kankernya yaitu Kemoterapi jadwal kemoterapi itu 6paket yang harus dijalankan selama 6 bulan dalam waktu 1bulan sekali.
Sebelum Kemoterapi ibu dan keluarga udah banyak dapat informasi tentang kemoterapi baik dari dokter, buku, atau pengalaman dari orang-orang yang sudah melakukan kemoterapi.
Kemo pertama bulan juni, setiap kali kemo selalu gue yang nunggu karena waktu kemo untuk ibu kurang lebih 8jam dengan 4 botol infuse obat yang dimasukan ke tubuh. Selesai kemo pertama ini kondisi ibu stabil tapi satu hari setelahnya baru mual, nafsu makan menurun, lemas terus, dan itu berlangsung sekitar 3hari. Setelah itu normal kembali dan harus memulihkan kondisi lagi, karena setiap harus di kemoterapi bisa dibilang kondisi tubuh harus fit baik tekanan darah dll. Pastinya sebelum melakukan kemo harus di cek lab.
Obat untuk kemoterapi ibu itu mahal, satu kali kemoterapi sekitar 5juta, dan obatnya pun keras karena kan fungsinya untuk mematikan sel-sel kanker. Btw dari awal ibu divonis dokter kita sekeluarga dan ibu sendiri tidak pernah tau penyakit ibu sudah stadium berapa, dan kita pun gak pernah untuk bertanya kepada dokter. Takutnya jadi beban untuk kita.
Bulan Juli, kemoterapi kedua sama seperti pertama setelah kemoterapi 3hari keadaan ibu drop. Mual, gak nafsu makan, dan bulan ini rambut ibu mulai rontok. Kita selalu bilang siapa juga yang liat pake kerudung ini,, nantinya juga tumbuh lagi. Dan masih bulan ini ibu datang ke suatu arisan dan memakan gorengan, dampaknya dia jadi batuk kita berpikir batuk biasa tapi akhirnya ke dokter diberi obat,, tapi kok gak sembuh ya!! Masih aja batuknya.. kondisi batuknya tidak menggangu jadwal kemoterapi ke tiganya bulan Agustus. Atas saran dokter lebih baik ibu di rongent.. dan hasilnya
ada flek di paru-parunya dan saran dokter kankernya kita harus konsultasi ke dokter penyakit dalam.
Dalam situasi kayak begini, gue liat ibu sangat syok. Satu penyakit payudaranya belum selesai tapi ini muncul penyakit lain. So, kita ke dokter penyakit dalam dan gue ingat banget pas ngantar ibu periksa, kondisinya lagi tidak fit dan harus menunggu antrian yang lama. Oleh dokter penyakit dalam, ibu diberi beberapa obat,, ada yang bilang penyakit flek paru-paru itu bisa disembuhkan jika rajin minum obat kesannya jadi tergantungan obat.
Tapi satu minggu setelah ke dokter itu kondisi ibu belum ada perubahan, yang ada malah nafsu makannya turuuun. Karena tidak makan yaa mana ada tenaga bawaanya lemas terus. Akhirnya kita takut terjadi hal lain sama ibu, kita bawa ibu ke rumah sakit lagi
Kembali ibu dirawat dirumah sakit bisa dibilang obat untuk paru-parunya sedikit berlawanan dari obat kemonya. Dan dokter lebih berfokus ke paru-paru pengobatan yang dilakukan dengan cara penguapan.. gunanya untuk memudahkan riak atau cairan kental yang ada di paru-paru.
Selam 1minggu dirawat akhirnya ibu pulang, walaupun kondisinya masih belum stabil. Karena pengobatan lebih terfokus ke paru-paru jadwal kemoterapi terpaksa diundur. Dan setelahnya ibu harus rajin konsultasi ke dua dokter. Disaat periksa ke dokter penyakit dalam, kebetulan gue dan bapak yang mengantar dan dokter bilang sakit ibu udah lari ke hati astafirullah.. pas gue liat benar bola matanya sedikit menguning.
Dan dokter sepertinya sudah angkat tangan, organ Hati berfungsi menyaring racun-racun yang masuk ke tubuh. Kalau hatinya sudah tidak berfungsi dengan baik racun-racun yang ada semakin banyak. Akhirnya kita mencoba pengobatan alternative,, walaupun gue tau dari dulu ibu-bapak lebih percaya terhadap dokter. Yaah mencoba apa salahnya, kita mendatangi tempat sin she. Obat yang diberikan berupa ramuan jamu. Dan gue tau banget ibu paling gak suka namanya jamu.. tapi demi kesembuhannya dia lawan rasa pahit dan dia bisa minum jamu yang rasanya pahit itu.
Bisa dibilang ibu sudah bosan minum obat, bayangin setiap kali minum ibu harus menghabiskan 3-4butir obat dan itu dilakukan 3x sehari, ya kalo dihitung sekitar 12butir obat yang harus dia minum perhari. Kita pernah mencoba memberi ibu buah merah yang dari papua ternyata ibu gak bisa meminumnya dia enek sama baunya dan rasanya berminyak banget. Intinya sudah berbagai cara sudah dilakukan demi kesembuhan ibu,, dan gak lupa juga selalu berdoa sama Allah.
Kondisi ibu setelah berobat ke sin she ada sedikit perubahan, Cuma belum banyak.. yang ada kok ibu jadi sering sesak nafas.. yang terbaik kita akhirnya membeli tabung gas komplit untuk di rumah. Tanggal 16september gue ingat banget itu hari sabtu dan dijadwalkan gue test diBinus pagi, dan yang menjaga ibu ada tante kebetulan bapak kerja pas sabtu, indah ada kegiatan di kampus. Sebenarnya gak tega juga ninggalinnya tapi aku janji Cuma sebentar,, selesai lansung pulang. Jam 1 gue pulang, gue liat ibu lagi tidur pulas. oh iya ibu itu bisa dibilang susah untuk tidur karena pasti ada gangguan batuk yang selalu muncul, gue Tanya tante hari ini juga pemakaian oksigen mulai berkurang,, bisa dibilang sudah membaik, sore dirumah banyak saudara yang datang semua senang liat ibu lebih segar dan membaik. Dan ibu memaksa untuk mandi, secara selama sakit ibu hanya dilap dan selalu mengigil jika terkena air sekalipun itu air hangat.
Samapi malam kondisi ibu sangat menyenangkan, dan kepinginya tidur aja. Satu yang diinginkan ibu dia ingin tidur pulas yang lama..
Tengah malam disaat semua tidur, kebetulan bapak sedang sholat tahajjud dan tepat disebelahnya ibu tidur, disaat doa terakhir bapak mendengar nafas panjang begitu liat ibu kaget di panggil tidak bangun. Akhirnya semua gue, indah dan tante dibangunkan,, gue cek nadinya kok udah gak ada ya.. bapak langsung telpon beberapa tetangga dan langsung keluarkan mobil, saat itu juga kita ke RS. Dijalan gue udah ikhlas tapi demi kepastian kita musti tau dari dokter. Sampai RS masuk UGD periksa, dipacu jantung. Ya,, ibu sudah tidak ada. Innalillahi.. gak bisa berkata banyak hanya tangis yang ada.
Gak lama bude kakak ibu yang selama ini selalu menemani dirumah datang ke RS, semua tangis keluar. Satu hal alhamdullilah ibu sangat dimudahkan disaat-saat terakhir. Dari RS kita pulang ke rumah dirumah sudah siap tenda tempat jenazah padahal waktu itu masih jam 3pagi. Hari itu tgl 17 september 2006 ibu diistirahatkan di tempat terakhirnya TPU perwira bekasi dengan banyaknya pengiring yang mengantar kepergiannya.
Bnyak hal, banyak kenangan, yang gue punya sam ibu.. beberapa hari setelah ibu pergi setiap melihat sudut rumah selalu aja ingat kejadian sama ibu. pesan terakhir yang ditinggalkan tidak ada, dia hanya ingin anak-anaknya sukses. Pamitan mungkin hanya dalam mimpi dan itu dialami sahabat dekat ibu, bu Mus dimimpiin ibu 1 hari menjelang ibu pergi semua yang bu Mus liat Ibu ku mengenakan busana putih rapi hendak pergi. Yaah mungkin itu bertanda, masih banyak tanda-tanda lain menjelang kepergiannya. Dan terakhir kali ibu pergi sama gue ke sebuah mall dia itu kepingin baju muslim warna putih dengan bordiran di pinggirnya, dulu bilangnya bagus untuk naik haji. Satu keinginan ibu untuk naik haji tahun depan juga tidak jadi,, akhirnya bapak hanya pergi sendiri nanti.
Bulan ini tgl 25 Nov ulang tahun ibu yang ke 48, yang jelas hal yang berhubungan dengan ibu masih terawat rapi dirumah dari tanaman serta beberapa koleksinya yang tetap ada dan selalu ada.
gue sendiri jelas udah bisa nerima dan tegar.. ya mungkin ini jalan yang terbaik yang diberikan.. banyak hal yang bisa diambil dan sedikit banyak merubah gue jadi lebih baik. be positive
Setiap doa yang gue panjatkan semoga ibu diberikan tempat terbaik dan terindah di sisi-Nya. Amin
Walaupun nantinya entah kapan bapak berniat berumah tangga lagi. Tapi ibu untuk ku tetap takkan terganti..
Telah lama sendiri, dalam langkah sepi
Tak pernah kukira bahwa akhirnya
Tiada dirimu,,,,,, disisiku
Meski waktu datang dan berlalu
Sampai kau tiada bertahan
Semua tak kan mampu mengubahku
Hanya kau yng berada direlungku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta.
Kau bukan hanya sekedar indah,
Kau tak akan terganti
Tak pernah ku duga bahwa akhirnya tergugat janjimu dan janjiku
by. Kahitna